Selasa, 16 November 2010

Alert! Smoking area !

Hari ini baru sampai di Bekasi pukul 15.30 sore. Padahal udah berangkat dari asrama pukul 9 pagi. Ini karena kemacetan yang terjadi di jalan dan penundaan kereta ac-ekonomi bekasi yang tiba-tiba . Akhirnya, malam ini baru terasa banget segala pegal-pegal selama di perjalanan tadi.

Lho, jadi topiknya hari ini masalah pegal-pegal sehabis perjalanan?

Bukan. Tentu saja bukan. Karena, penundaan yang terjadi selama perjalanan ini lah yang menyebabkan saya ingi bicara tentang Smoking area.

Tentunya ada sebagian dari kita yang merasa risih melihat orang merokok di angkot, kereta atau bahkan di pinggir jalan ketika kita sedang menunggu bis. Benar nggak?
Apa sih yang membuat kita merasa risih dengan orang yang merokok
Nggak perlu ditanyakan lagi, tentu saja jawabannya adalah asap rokok yang tanpa tedeng aling-aling menyebar di udara.

Inilah yang saya alami selama perjalanan saya menuju Bekasi menggunakan kereta Ekonomi. Ketika saya berada di dalam kereta, ada seorang pria yang sedang merokok dengan santainya di dalam gerbong kereta. Pria ini menghembuskan kepulan asap dari mulutnya setelah menghisap sebuah batangan kecil benda yang terbakar nyala pada ujungnya.

Ya, benar. Rokok. Benda ini lah yang orang tersebut hisap sejak masuk kedalam gerbong. Tak akan jadi soal jika kepulan asap rokok tadi berbau wangi dan mampu menyegarkan paru-paru manusia. Tetapi, sejuta umat manusia tau bahwa semua rokok didunia akan berbau sangat aneh, mampu menyesakan dada dan bukannya menyegarkan paru-paru malah menciptakan paru-paru yang terkontaminasi asap rokok yang beracun.

Mungkin ada beberapa orang yang mampu tahan dengan bau dan kepulan asap rokok. Namun ada beberapa orang yang tidak tahan dengan situasi tersebut, bahkan kalau perlu ambil langkah seribu mencari tempat lain yang jauh dari si penghisap rokok.
Mungkin kata-kata ini tidak akan terlalu bermakna untuk para penghisap rokok. Tapi pernahkah anda berfikir bahwa mungkin saja ketika anda merokok, anda membahayakan jiwa orang lain.

Seandainya saja, anda sedang merokok dengan santai di sebuah tempat umum. Namun, tanpa anda sadari anda merokok disamping seorang penderita asam. Asap rokok yang anda hembuskan di udara tak dapat dielakkan lagi terhirup oleh penderita asma tersebut. Tiba-tiba penderita asma ini menjadi sesak nafas. Ah, asmanya ternyata kambuh. Keadaan ini semakin buruk karena orang tersebut ternyata mengirup asap rokok anda yang akhirnya menyebabkan sesak nafas yang dideritanya semakin parah. Penderita asma ini sudah benar-benar kesakitan. Diambang batas tenaganya, ia mengaduk-aduk isi tasnya mencari obat asma. Penderita asma ini semakin panik, karena ternyata ia tidak membawa obatnya. Anda masih belum menyadarinya, bahwa asap rokok yang telah anda tiupkan semakin dalam masuk ke paru-parunya. Semakin sesak. Penderita asma ini kemudian bergerak-gerak liar mencari pertolongan karena tak mampu lagi menahan sesak nafas yang dideritanya. Keadaan menjadi heboh. Orang-orang disekitar anda dan anda sendiri mulai menyadari gelagat aneh si penderita asma. Namun, karena tak punya tenaga lagi untuk meminta pertolongan, penderita asma ini jatuh pingsan sambil terus menahan sesak napas yang tak kunjung hilang.

Nah, apakah anda pernah berpikir seperti itu? Mungkin hal ini agak berlebihan. Tapi, pernahkah ketika anda menghisap sebuah rokok, anda memikirkan hal seperti ini? Kejadian seperti ini?
Kita tak pernah tau orang-orang seperti apa yang ada disekitar kita. Bukankah akan lebih baik jika kita memikirkan keselamatan dan kenyamanan orang lain sebelum kita merokok.

Tidak ada yang mampu melarang seorang untuk merokok. Terutama sekali jika anda memang tak bisa berpisah dari benda satu ini. Namun setidaknya anda dapat pergi menyingkir ketempat lain yang tidak terlalu ramai untuk merokok atau jika perlu, anda dapat merokok di Smoking Area yang telah tersedia.

Hal ini tentu akan lebih baik daripada kita membahayakan keselamatan orang lain bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar