Jumat, 14 Agustus 2015

Movie Review : When Marnie Was Here

Holaa~

Beberapa waktu terakhir banyak banget film yang lagi happening di bioskop. Buat yang punya budget lebih pasti udah menyempatkan diri buat nonton beberapa film kece di bioskop, dong. ^^

Tapi sayang hal ini ngga berlaku buat saya, yang notabene punya budget limit buat ke bioskop meskipun harga per tiket hanya kisaran 50 ribu. Well, for me it's kind a expensive. So, alternatif lain yang bisa ditempuh adalah nonton beberapa film via internet. Meskipun film-nya udah lewat setahun. Yah hanya beda setahun ngga begitu lama lah ya.

Oh ya buat kalian yang sedang nyari referensi film yang asik buat ditonton, i recommended you one film, animation film actually, from studio ghibli. Film ini bisa jadi alternatif tontonan buat kalian yang ingin ganti genre film.

Film berjudul, When Marnie Was Here ini cocok buat kalian yang suka dengan cerita simple ngga banyak konflik namun bisa menggetarkan hati dan sedikit misterius. *nah lho*

Buat saya, yang dengan tidak sengaja menemukan film ini dan menontonya, animasi film keluaran studio ghibli ini dengan sukses membuat saya penasaran sampai akhir dan akhirnya nangis bombay. *emang dasar melankolis*

When Marnie Was Here berkisah tentang Anna yg berasal dari Sapporo, Jepang. Gadis ini digambarkan introvert dan sulit bergaul dengan orang lain. Anna yang memang memiliki masalah penyakit dikirim oleh ibu angkatnya kepada salah satu kerabatnya, keluarga oiwa, yang tinggal dipinggiran kota untuk memulihkan kesehatan Anna selama liburan musim panas. Di tempat ini lah Anna kemudian bertemu dengan seorang gadis bernama Marnie. Gadis dengan rambut pirang yang tinggal disebuah rumah tua di pinggiran rawa. Persahabatan terjalin diantara mereka. Mereka selalu bertemu di setiap malam dan berjanji akan menjadi sahabat selamanya. Namun, dibalik persahabat yang indah itu tersimpan rahasia besar tentang kehidupan Marnie yg belum Anna ketahui. Ketika suatu saat semua rahasia terungkap, bagaimanakah keberlangsungan persahabatan Marnie dan Anna selanjutnya?

PENASARAAAN PENASAAARAAAN???!!!

Hahahaha silahkan tonton filmnya lebih lanjut. Yang pasti endingnya ngga pernah disangka-sangka dan twist bangeet. Film ini disadur dari sebuah novel dengan judul sama dan kemudian diadaptasi oleh studio ghibli menjadi sebuah film animasi pada tahun 2014.

Film ini juga punya cerita yang ringan dan ngga membosankan. Misteri tentang Marnie yang belum terungkap pasti bikin kamu penasaran sampai akhir. Apalagi hati kamu bakalan dikuras abis-abisan selama film ini berlangsung. Selain itu, animasi yang apik dan menyegarkan mata dari studio ghibli yang memang terkenal detail banget dalam membuat animasi bakal bikin kamu betah lama-lama nontonin film ini :"D

Skor dari saya sih 9 out of 10. Hahaha.
Ini penilaiam pribadi ya. Karena secara pribadi saya sangat terpuaskan nontonin film ini dan next berencana untuk nonton keluaran studio ghibli yang lain. Hahahaha.

Well itu sekilas review dari saya.
Berikut saya tampilkan juga poster dari film ini, foto Anna (rambut hitam pendek) dan Marnie (rambut pirang panjang), rumah tempat Marnie tinggal, serta ke-apik-an dari ilustrasi studio ghibli.

Akhir kata selamat menonton everyonee!! *love love*

Regards,
Apriska

Selasa, 13 Januari 2015

The comfortable man

Halo pagi, menjelang siang.

Bagaimana dengan hari ini?
Apakah keadaannya baik?

Bangun pagi hari ini dan mendapati hujan rintik-rintik diluar dengan cuaca syahdu mendayu serta ditemani lagu dangdut dari yang empunya rumah sebelah kosan itu rasanyaa. . .  Pengen balik gegoleran dan narik selimut aja. :3 

This past few weeks there isn't any event that particullary happen to me. Tapi beberapa hari yg lalu pas banget lagi brcengkrama sama temen satu kosan, tak sengaja kita membicarakan sesuatu yg sering jadi topik pmbicaraan para pncari cinta.

Apa itu? Yah apalagi kalau bukan calon tambatan hati. Eaaa eaaaa eaaa~

Ceritanya gue lagi curhat. Gue merasa aneh sama diri sendiri karena diumur gue yg segini gue belum merasakan debaran-debaran magis di hati yang ngga bisa ditahan? Debaran-debaran yg muncul pas gue deket sama gebetan zaman dahulu kala yg nyantol aja juga ngga. *buka aib*

Gue nanya ke temen gue ini? Apakah yg salah dari gue. Apa gue udah mulai khilangan rasa untuk mencinta *nulis ini serius merinding* *lari kamar mandi* *perut mules tiba-tiba*

Temen gue cuma bilang, kalau gue mncari pria yg membuat gue brdebar-debar ngga karuan bukankah sulit jadinya buat kita tuk jadi diri sendiri. Lo akan berperilaku sesempurna mungkin tanpa cela dan cacat hanya untuk dia. Karena lo ngga mau sama skali trlihat jelek di mata doi. Kalau seandainya lo ketemu dg pria yg ngga membuat lo brdebar, lo akan bisa jadi diri lo sendiri. Dengan sgala cela dan kjelekan yg lo punya, kita bisa lihat seserius apa doi ke kita. Di umur segini kita harus bisa mncari pria yg bisa membuat kita senyaman mungkin ada di dekat mereka. Merasa bahwa kita aman. Ngga perlu ngetes dulu apa lo berdebar-debar untuk tau lo mencintai orang itu.
*hening* *tepuk tangan* *temen gue calon the next mario teguh*

Pas denger prnyataan temen gue ini gue jadi mikir, iya juga sih. Kalo gue ketemu sama cowo yg bisa sampe bikin jantung gue serasa mau jalan" kluar itu bukannya nanti gue akan brperilaku lebih jaim. Hal kayak gini lama-lama akan bikin capek sendiri bukan?? 

Yah. Hanya obrloan sepintas tentang hati yg menggalau sebelum gue brangkat tidur.

Setiap orang mungkin punya pandangan yang brbeda untuk memaknai arti cinta atau bagaimana mereka harus mencinta. Tapi pendapat temen gue ini cukup mengena di hati.

Jadi pangeran tambatan hati yang masih di rahasiakan keberadaannya sama allah SWT, wherever u are. You need to make me feel comfortable to get me okay. Hahaha ^^

Regards,
Apriska